Ketahui Pengertian dan Tips Memulai Investasi yang Tepat!

Kabar ancaman ekonomi global sepertinya sudah terdengar sejak tahun lalu.

Namun, pernahkah Anda mendengar tentang refleksi?

Istilah ini semakin meresahkan bagi sebagian orang. Meskipun demikian, masih banyak yang belum mengetahui apa itu refleksi.

Nah, jika Anda salah satunya, kami akan membahas apa itu refleksi, serta tips berinvestasi yang tepat.

Yuk, simak ulasannya!

Apa itu Refleksi?

Reflasi adalah situasi di mana ekonomi memiliki risiko resesi dan inflasi yang tinggi.

Kedua kondisi ini terjadi secara bersamaan, sehingga lahirlah kata baru yang merupakan gabungan dari keduanya, yaitu refleksi.

Reflasi juga melambangkan perlambatan pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan tingkat inflasi yang tinggi.

Menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Varjiyo Saat ini Indonesia juga berada dalam kondisi pertumbuhan ekonomi yang melemah, namun tingkat inflasi juga tidak dapat dipungkiri tinggi.

Padahal, pertumbuhan ekonomi di Indonesia sendiri diperkirakan melambat menjadi 4,37%, diikuti dengan pertumbuhan ekonomi global sebesar 2,6%.

Sejauh ini, kenaikan suku bunga dikabarkan tidak akan melambat dan diproyeksikan akan berlangsung lama.

Alhasil, Bank Sentral pun memilih kebijakan terkait dengan menaikkan jumlah suku bunga.

Bagaimana strategi menghadapi refleksi?

Melawan refleksi memang tidak mudah, tentunya diperlukan strategi yang matang dari otoritas lokal di setiap negara.

Di Indonesia, pemerintah sendiri menyikapi masalah ini dengan dua cara, yakni melalui kebijakan fiskal dan moneter.

Dari sisi kebijakan fiskal, pemerintah bermaksud mendukung pembangunan ekonomi Indonesia dengan mengutamakan perlindungan sosial agar tetap mendukung daya beli masyarakat melalui berbagai upaya penyesuaian struktural.

Tujuannya untuk melindungi masyarakat dari kondisi ekonomi yang tidak menentu.

Sementara dari sisi kebijakan moneter, upaya pemerintah untuk mengatasi masalah reflasi adalah menaikkan suku bunga dasar secara bertahap melalui BI.

Sepanjang tahun 2022, BI telah menaikkan 175 basis poin pada tingkat inflasi 5,7%.

Selain itu, upaya kebijakan moneter pemerintah lainnya untuk memerangi reflasi harus terus memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah.

Hal ini ditandai dengan intervensi valuta asing sebagai bentuk pengendalian inflasi, baik dalam transaksi domestic non-deliverable forward (DNDF) maupun penjualan surat berharga SBN di pasar sekunder.

Tips mempersiapkan investasi saat refleksi

Tak bisa dipungkiri, refleksi merupakan kondisi yang menghantui banyak pihak.

Namun, setiap orang dapat menanganinya secara pribadi. keamanan keuangan siapa yang terjaga.

Salah satu caranya adalah dengan berinvestasi tentunya dengan benar.

Apa langkah-langkahnya?

Simak tipsnya di bawah ini!

1. Siapkan dana darurat

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, sebaiknya Anda menyiapkan dana cadangan terlebih dahulu.

Tujuannya agar Anda memiliki tabungan dari dampak langsung refleksi sebelum akhirnya berinvestasi pada instrumen tertentu.

Dalam hal ini, Anda perlu menyiapkan dana cadangan secara tunai.

Dengan uang tunai, tentunya lebih mudah mengakses kebutuhan saat terjadi masalah.

Anda juga dapat menjaga roda ekonomi tetap berputar dengan terus berbelanja di lingkungan Anda.

2. Batasi pengeluaran yang tidak perlu

Tips memulai investasi saat refleksi selanjutnya adalah membatasi pengeluaran.

Di sini Anda perlu mencari tahu biaya apa yang tidak diperlukan.

Tentunya dengan mengutamakan pengeluaran untuk kebutuhan dan meminimalkan pengeluaran gaya hidup.

Dengan cara ini Anda dapat mengalokasikan dana ke pos prioritas dan menyisihkan sisanya sehingga Anda dapat langsung mulai berinvestasi.

3. Menyimpan tabungan di bank

Sebelum Anda mulai berinvestasi saat refleksi nanti, disarankan untuk menitipkan tabungan Anda di bank.

Menabung di bank dinilai minim risiko karena lebih aman dan berada dalam pengawasan otoritas terkait.

Itu sebabnya pastikan untuk menyimpan dan menyisihkan dana di bank sebelum membuat keputusan investasi.

Ini akan mengamankan keuangan Anda di masa depan.

4. Pilih investasi yang tepat

Apakah Anda sudah cukup dengan alokasi dana? Sekarang saatnya untuk mulai berinvestasi.

Meskipun refleksi adalah masalah keuangan, jangan biarkan itu menghentikan Anda untuk berinvestasi.

Itu sebabnya Anda perlu tahu harus mulai dari mana.

Salah satunya adalah dengan memilih sarana investasi yang stabil dan minim risiko, misalnya melalui investasi emas Koin Emas.

Anda bisa berinvestasi emas digital termurah di Indonesia mulai dari Rp 1000 dan tanpa biaya administrasi.

Atau Anda dapat berinvestasi dan menghasilkan pendapatan pasif di dalam CoinRobo sekaligus memberikan dampak positif bagi lingkungan.

Melalui KoinRobo, Anda dapat berpartisipasi mendanai pelaku bisnis lain untuk terus mengembangkan bisnisnya dan berkontribusi pada dampak sosial.

Tentunya dengan suku bunga yang bisa diprediksi, karena Anda bisa memilih sesuai keinginan.

Jadi, apakah Anda siap untuk merefleksikan?

Tinggalkan komentar