Ingin mulai berinvestasi? Tapi bingung memilih instrumen investasi? Anda tahu, Anda bisa mencoba berinvestasi dengan membiayai UMKM.
– Ini aman, kan?
Jawaban: mungkin!
Artinya, Anda harus tahu bahwa semua dana masuk instrumen investasi dimanapun ada resiko, termasuk pembiayaan UMKM.
Nah, agar Anda semakin yakin dengan pembiayaan UMKM, simak fakta berikut ini, yuk!
Baca poin-poin berikut ini sebelum Anda mulai membiayai UMKM
Masih ragu dengan pembiayaan UMKM?
Jika demikian, Anda perlu memahami setidaknya 3 hal. Ayo, lihat!
1. Termasuk dalam pembiayaan sektor riil
Biasanya ada dua jenis investasi yang bisa Anda pilih, yaitu ada yang berwujud, ada yang tidak.
Apa maksudmu, hm?
Jadi, menurut bentuknya, investasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu investasi di sektor riil dan non-riil.
Keduanya memiliki kesamaan yaitu besarnya untung dan rugi, yang tergantung dari jenis produk yang diinvestasikan dan strategi masing-masing investor.
Pembiayaan UMKM merupakan salah satu jenis pembiayaan sektor riil. Artinya, jenis investasi atau pembiayaan ini memiliki aset yang kasat mata, dan panca indera kita bisa langsung menyentuhnya.
Ya, dong?
Anda bisa langsung mengamati bisnis mana yang Anda biayai dan apakah bisnis yang Anda biayai berkembang atau tidak. Intinya, Anda dapat melacak dan melihat cara kerja UMKM.
Setelah arahan pembiayaan, saat bisnis selesai keuntungan Anda dapat meminta bagi hasil sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati.
2. Ada aturannya
Layanan pinjaman antara kreditur (sponsor) dan peminjam (peminjam) juga dikenal sebagai saling pinjam.
Untuk menjamin keamanan pemberi pinjaman dan peminjam, ada beberapa aturan pelaksanaannya. Tugas ini telah dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak Desember 2016 untuk pengaturan dan pengawasan. saling pinjam di Indonesia.
Selain itu, di awal tahun 2018, OJK mengeluarkan peraturan yang mengatur semua perusahaan penyedia jasa saling pinjam harus mendapat izin dari OJK sebelum memulai dan menjalankan usaha. Itu dibuat untuk mencegah hal ini terjadi. tipuanterutama ketika menarik uang dari kreditur.
Selain itu, perusahaan P2P diwajibkan oleh undang-undang untuk memberikan modal pada saat pendirian minimal Rp 25 miliar. Selain itu, penyelenggara juga harus memiliki kekayaan bersih minimal Rp 12,5 miliar setiap saat. Sedangkan jika ingin mengetahui aturan lengkapnya, Anda bisa mengunjunginya situs resmi OJC.
Untuk itu, Anda tidak perlu lagi ragu memulai pembiayaan UMKM. Tapi sebelum itu, pastikan Anda memilih platform yang sudah dapat izin dan dalam pengawasan OJK ya.
Biasanya, platform pemasok akan memasang logo terdaftar atau berizin yang dikeluarkan oleh OJK pada platform resmi. Selain itu, Anda juga dapat mengetahui apakah platform terdaftar atau tidak melalui situs resmi OJC.
3. Kurangnya pengaruh narasi ekonomi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pembiayaan UMKM berasal dari sektor riil.
Inilah yang membuat pendanaan ini berbeda dari investasi dalam saham, deposito, obligasi dan asuransi, yang termasuk dalam investasi di sektor non-riil. Naik turunnya harga di sektor non-riil dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kebijakan publik, baik diskursif maupun resmi, dan fluktuasinya. suku bunga dasar Bank Indonesia (BI).
Mengapa hal ini tidak mempengaruhi pembiayaan UMKM?
Sebab, pendapatan pembiayaan UMKM biasanya diproyeksikan sesuai persentase penawaran. memanen yang diusulkan platform pemberi.
Namun, Anda tetap perlu memahami risikonya seperti bawaan.
Jadi apa yang Anda pikirkan? Tertarik dengan pembiayaan UMKM? jika begitu, CoinP2P dari KoinWorks itu bisa menjadi pilihan Anda, Anda tahu.
Hanya dengan Rp 100.000, Anda bisa mendapatkan dana dengan menghasilkan hingga 18% per tahun!
Selain itu, melalui pendanaan CoinP2P maka secara otomatis kamu juga ikut berkontribusi dalam perkembangan UMKM Indonesia lho.
Ayo, gabung!
Wujudkan impian finansial Anda dengan KoinWorks #OneClickTo.